Minggu, 31 Januari 2016

tugas kimia organik 2




REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK
1.       Reaksi ozonolisis
Reaksi ozonolisis merupakan suatu reaksi dalam kimia organik dimana terjadi pemiahan ikatan rangkap pada alkena dan reaksi ozonolisis terjadi dimana suatu alkena direaksikan dengan azon untuk menghasilkan aldehid atau keton.

 H2C= CH2 + O3 à 2HC=OH

2.       Reaksi brominasi
reaksi brominasi merupakan reaksi dari suatu senyawa dengan atom brom, reaksi brominasi merupakan suatu bagian dari salah satu reaksi kimia organic yaitu, HALOGENASI .selain dari brominasi terdapat pula atom halogen lainnya seperti  F,Cl,Br,N,I.
Beberapa reaksi halogenasi  
a.       Halogenasi pada alkana 
   
CH2=CH2 + Br2 –> CH2Br–CH2Br
CHºCH + 2H2 –> CH3 – CH3
CH2=CH–CH3 +HBr –>  CH3–CHBr–CH3
 (Pada reaksi ini berlaku hukum Markovnikov ”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak atau gugus alkil yang lebih kecil)
B. Halogenasi Pada Senyawa Aromatik
          Reaksi benzen dengan Brom (Br2) atau Khlor (Cl2)
 Katalisator : Besi (Fe- III) Halida /Fe Br3
            Halobenzena
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwar-qT4pM2hI_euyKcRUDdwuwEKcnD0jkq31t0DdDcs2ObqEAgNKPdq1hlbIy-2vRci56nbQVX8NF6gwA0yqcxFXJJx-3n7xCusA26a9L2cWb-vlvPbFcWNd6YN2HQWPV5XN5kH7DmeA/s1600/halogenasi.PNG
   
                                               
       
3.       Reaksi redoks

a.       Reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
    Si  +  O2      →   SiO2
    4 Fe  +  3 O2   →    2 Fe2O3
    Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.

Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
    Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
    Na    →    Na +  +  e
    Zn    →    Zn +2    + 2e
    Al     →   Al +3    + 3e

b.      Reaksi reduksi

Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
    2 CuO      →  2 Cu  + O2
    H2O    →    H2   + O2
Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
    Na +  + e   →   Na
    Fe +3  + e   →   Fe +2

            Dari penambahan atau pengurangan bilangan oksidasi, kedua reaksi redoks tersebut dapat dibedakan berdasarkan bertambah atau berkurangnya biloks, dimana Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.




                                                                                                                              

6 komentar:

  1. Saya mau bertanya deta,bagaimana contoh oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan elektron nya, saya kurang mengerti

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Ok.. baiklah saudari Ema, saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..
      Pelepasan atau penerimaan electron merupakan salah satu bentuk dari reaksi oksidasi-reduksi, dimana reaksi oksidasi melepaskan electron, sedangkan reaksi reduksi menerima electron,
      Peristiwa Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya.
      Dan berikut saya akan memberikan contoh tentang reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep yang anda tanyakan adalah sebagai berikut:
      1) Reaksi natrium dengan clorin membentuk natrium klorida NaCl
      Oksidasi : Na --> Na+ + e [melapas 1 elektron]
      Reduksi : Cl + e --> Cl- [menerima 1 elektron]
      Na + Cl --> Na+ + Cl- --> NaCl
      2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida
      Oksidasi : Ca --> Ca2+ + 2e [melepas 2 elektron]
      Reduksi : S + 2e --> S2- [menerima 2 elektron]
      Ca + S --> Ca2+ + S2- --> CaS
      Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor, sedangkan zat yang menerima elektron ( reduksi) disebut oksidator.
      Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat Ema. Terimakasih

      Hapus
  2. terima kasih atas artikelnya deta, sangat membantu sekali.
    namun disini, saya juga punya 1 pertanyaan apakah reaksi halogenasi hanya bisa terjadi pada alkana? bagaimana dengan alkena dan alkuna?

    menurut saya, dari analisis saya mengenai reaksi halogenasi yang anda buat itu adalah reaksi halogenasi pada alkena bukan alkana. mungkin anda salah mengetik..
    maaf, itu hanya saran dan kritik. semoga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Baiklah dwi. Terimakasih atas pertanyaannya..
      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda berikan
      Namun sebelumnya saya ingin mengucapkan terikasih, krena anda telah mengingatkan saya akan kesalahan saya dalam mengetik.
      Reaksi halogenasi tidak hanya terjadi pada alkana namun juga pada alkena, pada alkena dapat anda lihat pada contoh saya yang diatas. Dan saya akan memberikan lagi satu contoh reaksi antara halogenasi pada alkena. Halogenasi adalah adisi alkena dengan unsur halogen, X2 membentuk Halo alkana, RXn. Contoh, propena direaksikan dengan brom, membentuk 1,2-dibromo propana.
      CH2=CH-CH3 + Br2 → CH2Br-CHBr-CH3
      sedangkan reaksi antara halogenasi pada alkana dapat anda lihat pada contoh berikut
      Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) menghasilkan alkil halida.
      ., dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitui oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
      Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat Dwi. Terimakasih


      Hapus
  3. terimakasih deta isi dari blog yang anda buat sangat membantu saya untuk lebih memahami mengenai reaksi-reaksi kimia.
    tapi saya ingin bertanya mengenai reaksi ozonolisis di atas kok saya kurang mengerti ya biasanya kan ozonolisis membentuk 2 reaksi. tolong anda jelaskan mengenai reaksi di atas. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah tati.. terimaksih atas pertanyaannya..
      Saya akan mencoba mejawab pertanyaan anda yang menanyakan mengapa hasil reaksi pada contoh artikel saya hanya satu. Kenapa bukan dua hasil reaksinya..
      Itu dikarenakan saya mereaksikan ETENA dengan ozon, sehingga hasil reaksinya hanya aldehid.. hal itu dikarenakan etena merupakan senyawa terkecil dari alkena, dan etena tidak memiliki memiliki gugus alkil lain yang jika ikatan rangkap nya diputus akan membentuk keton. Namun jika saya menggunakan contohnya heksena C6H8 , maka hasil reaksi nya didapatkan aldehid dan keton.

      Hapus