Reaksi adisi terjadi jika senyawa
karbon yang mempunyai ikatan rangkap menerima atom atau gugus atom lain
sehungga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan rangkap
merupakan ikatan tak jenuh, sedangkan ikatan tunggal merupakan ikatan jenuh. Jadi,
reaksi adisi terjadi dari ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh.
Mekanismenya reaksi adisi :
C = C → C- C
C ≡ C → C = C → C – C
Beberapa reaksi adisi
a. Reaksi hidrogenasi alkana
R – CH = CH – R’ + H – H → R – CH2 –
CH2 – R’
Contoh :
C2H5 – CH = CH – CH3 + H – H → C2H5
– CH – CH – CH3
2-pentena
n-pentana
Reaksi hidrogenasi ini digunakan
untuk membuat margarin (mentega tiruan) dari minyak yang mengandung asam lemak
tak jenuh (C = C). Minyak cair dihidrogenasi dengan bantuan katalis Ni
menghasilkan lemak padat.
Alkena + brom → bereaksi,
warna merah coklat dari brom hilang
Sikloalkana + brom tidak
bereaksi, warna merah coklat dari brom tetap.
Adisi dengan asam halida (HX)
|
|
H X
Dalam adisi ini atom X terikat pada
C rangkap dikiri atau dikanan akan menghasilkan senyawa yang berbeda, kecuali
kalau R dengan R’ sama. Untuk itu, ada aturan yang (padat) menetapkan hasil
utama dari reaksi adisi tersebut yang dikemukakan oleh Vlademir Markovnikov.
Aturan Markovnikov :
- ikatan rangkap merupakan kumpulan elektron
- gugus alkil merupakan gugus pendorong elektron. Alkil makin besar, daya dorong makin kuat. Urutan kekuatan alkil : – CH3 < – C2H5 < – C3H7
gugus elektronegatif merupakan gugus
penarik elektron. Makin elektronegatif, daya tarik elektron makin kuat.
hallo deta, artikelnya sangat bermanfaat sekali
BalasHapushanya sedikit memberi saran, pada reaksi alkena ataupun alkena diberi penjelasan bagaimana senyawa halogen dapat menggantikan senyawa alkil pada alkena maupun alkuna.
diberi penjelasan seperti atom C kiri lebih stabil karena hanya mengikat H saja bertanda -, sedangkan atom C kanan kurang stabil karena atom C mengikat CH3 bertanda +. jadi lebih jelas akan masuk kemana atom hidrogennya. ^_^